Biografi Abdul Kadir Pahlawan dari Melawi

#Share

Biografi adalah suatu teks yang menceritakan kisah perjalanan seseorang dari masa kecil hingga dewasanya. Kebanyakan tokoh yang diambil untuk dijadikan tokoh dari teks biografi adalah tokoh-tokoh terkenal seperti pahlawan nasional satu ini yaitu Abdul Kadir. Meskipun jika dibanding pahlawan nasional yang lain, kepopuleran beliau ini tidak terkenal-terkenal amat tetapi oleh karena itu kita harus lebih mengenalnya melalui biografi ini apalagi beliau ini adalah seorang tokoh bergelar pahlawan nasional. Sedikit keterangan, beliau adalah seorang pahlawan nasional dari Melawi yang pengangkatan gelar pahlawan nasionalnya dilakukan pada tahun 1999 Surat Keputusan Presiden nomor 114 / TK / 1999 tanggal 13 - 10 - 1999. 

Baiklah, langsung saja dapat dibaca biografinya di bawah ini. 
*Catatan : Biografi ini lebih ke bentuk makalah, jadi mohon pengertiannya :3



1.1    Latar Belakang
Pontianak adalah wilayah kosong tidak berpenghuni sebelum pembukaan lahan oleh Syarif Abdul Rahman Alkadri dan pengikutnya pada 1771. Memilih lokasi di pertemuan Sungai Kapuas dan Sungai Landak dengan menghadap ke Laut Cina Selatan, Syarif Abdul Rahman sesungguhnya tengah mempersiapkan sebuah Kota Pelabuhan.
Visi Syarif Abdul Rahman dalam membuka wilayah baru tidak dapat dilepaskan dari latar sejarahnya. Sebagai keturunan dari Habib Husein Alkadri, seorang ulama dari Hadramaut, upayanya tersebut dipercaya masyarakat setempat didorong oleh cita-cita ayahnya untuk mengembangkan permukiman baru yang dapat dijadikan tempat mengajarkan Islam sekaligus berdagang. Dalam menjalankan misinya itu, Syarif Abdul Rahman mewarisi bakat ayahnya sebagai petualang imigran (imigrant adventurers) untuk menjadi penguasa di daerah baru (stranger kings). Menurut Jeyamalar Kathirithamby-Wells, bakat berupa kecerdasan politik serta karisma politik dan spiritual yang digabungkan dengan praktik perkawinan politik adalah modal utama bagi Syarif Abdul Rahman. Modalini mulanya digunakan untuk menjalin relasi dagang sekaligus hubungan politik dengan para penguasa di kerajaan-kerajaan maritim seperti Palembang, Riau, Banjarmasin, dan Passir.
Melihat latar historis seperti itu, tidak mengherankan jika Pontianak bisa berkembang dalam waktu relatif singkat. Pada awal tahun 1800an, para pedagang asing telah menyetarakan Pontianak dengan kerajaan-kerajaan tua yang perannya sebagai kerajaan maritim telah terlacak sejak masa klasik, yaitu Brunei, Kutai, Passir, Banjarmasin, Matan, dan Sambas.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa asal usul serta nama kecil Abdul Kadir?
2.      Bagaimana sejarah Hidup Abdul Kadir?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui darimanakah asal usul nama Abdul Kadir
2.      Memberitahukan sejarah hidup dari Abdul Kadir

1.4  Manfaat
1.      Memberitahukan Perjuangan hidup Abdul Kadir
2.      Memberitahukan Akhir hidup Abdul Kadir
3.      Dapat menyimpulkan pengorbanan para pahlawan



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Biodata
·         Nama Lengkap     : Abdul Kadir Gelar Raden Temenggung Setia Pahlawan
·         Tempat Lahir        : Sintang, Kalimantan Barat
·         Tanggal Lahir       : Tahun 1771
·         Wafat                   : Tanjung Suka Dua, Melawi, 1875
·         Ayah                     : Oerip
·         Ibu                        : Siti Safriyah
·         Gelar                     : Pahlawan Nasional
·         SK Presiden         : Keppres No. 114/TK/1999, Tgl. 13 Oktober 1999
Abdul Kadir, lahir pada tahun 1771 di Sintang, Kalimantan Barat. Terlahir dari keluarga bangsawan kerajaan Sintang dari pasangan Oerip dan Siti Safriyah. Pada tahun 1845, Ia ditunjuk sebagai pemimpin wilayah Melawai dalam kekuasaan Kerajaan Sintang menggantikan sang ayah yang meninggal dunia. Usianya saat dinobatkan sebagai Raja Melawai telah menginjak 74 tahun. Namanya setelah penobatan berubah menjadi Abdul kadir Raden Tumenggung. Pada Biografi abdul Kadir dijelaskan, posisinya sebagai Raja Melawai sangat membuatnya berada pada posisi dilematis, satu sisi Ia harus tunduk kepada pemerintahan Raja Sintang yang telah tunduk kepada penjajah Belanda, namun direlung batinnya sangat menolak untuk bekerjasama dengan Belanda.
Biografi Abdul kadir mengungkapkan, bahwa beliau menerapkan strategi ganda. Bersamaan dengan kepatuhannya pada Raja Sintang yang telah tunduk kepada Belanda, Ia menghimpun kekuatan rakyat Melawai untuk melawan Belanda. Keberhasilan menyatukan suku Dayak dan Melayu guna melawan Belanda menjadi Prestasi terbesar Abdul kadir. Beliau berhasil membakar semangat rakyat Melawai dan Melayu untuk melepaskan dari penjajah Belanda. Kalimat penyemangat yang sangat popular darinya adalah `` selama masih berada di bawah telapak kaki penjajah, tidak akan pernah bahagia dan hidup makmur``.
Strategi ganda yang diterapkan oleh Abdul Kadir tercium juga oleh pihak Belanda. Di tahun 1886 Belanda membujuk Abdul Kadir dengan pemberian gelar Setia Pahlawan dan sejumlah uang yang diterima olehnya. Namun secara diam-diam, Abdul kadir tetap setia pada prinsip perjuangannya untuk melepaskan diri dari penjajahan Belanda. Sebagai seorang Kepala daerah Melawai memperkuat posisi perjuangannya, karena dia dengan mudah mendapatkan setiap informasi dari kerajaan Sintang dan Belanda akan setiap rencana untuk menumpas perlawanan Belanda. Pada biografi Abdul kadir dijelaskan, beliau berhasil menerapkan strategi ganda tersebut selama 7 tahun.
Setelah selama 7 tahun segala siasat yang dilancarkan belanda selalu gagal, termasuk setiap aksi militer, akhirnya Belanda mengetahui bahwa Abdul kadir lah sebenarnya pemimpin inti para pejuang di Melawai. Serangan besar-besaran dilancarkan oleh Belanda pada markas-markas perjuangan dengan sebelumnya menahan Abdul Kadir di bentang Belanda yang terletak di daerah Nanga Pinoh. Usianya yang telah mencapai 100 tahun tidak mampu menahannya lebih lama lagi, hingga akhirnya menghembuskan napas terakhirnya dalam tahanan. Beliau dimakamkan di Natal Mungguk Liang, Melawai.
2.2   Perjalanan Hidup
2.2.1    Masa muda
Abdul Kadir sudah mengabdi sebagai pegawai kerajaan Sintang pada saat usianya masih sangat muda. Selama mengabdi di kerajaan Sintang, ia mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Ia pernah mendapat tugas dari Raja Sintang untuk mengamankan kerajaan Sintang dari gangguan pengacau dan perampok. Tugas tersebut dapat dilaksanakannya dengan baik.Abdul Kadir kemudian diangkat menjadi pembantu ayahnya yang menjabat sebagai Kepala Pemerintahan kawasan Melawi. Setelah ayahnya wafat, pada tahun 1845, ia diangkat sebagai kepala pemerintahan Melawi menggantikan kedudukan ayahnya. Karena jabatannya itu Abdul Kadir mendapatkan gelar Raden Tumenggung yang diberikan oleh Raja Sintang.
2.2.2    Perjuangan
Dalam perjuangannya, ia berhasil mempersatukan suku-suku Dayak dengan Melayu serta dapat mengembangkan potensi ekonomi daerah Melawi. Namun, ia juga berjuang keras menghadapi ambisi Belanda-datang di Sintang pada tahun 1820-yang ingin memperluas wilayah kekuasaannya ke daerah Melawi. Dalam menghadapi Belanda, ia memakai strategi peran ganda, yaitu sebagai pejabat pemerintah Melawi ia tetap bersikap setia pada Raja Sintang yang berarti setia pula pada pemerintahan Belanda. Tetapi secara diam-diam ia juga menghimpun kekuatan rakyat untuk melawan Belanda. Ia membentuk kesatuan-kesatuan bersenjata di daerah Melawi dan sekitarnya untuk menghadapi pasukan Belanda. Pada tahun 1866, Belanda memberikan hadiah uang dan gelar Setia Pahlawan kepada Abdul Kadir Raden Tumenggung agar sikapnya melunak dan mau bekerjasama dengan Belanda. Namun Abdul Kadir tidak mengubah sikap dan pendiriannya. Ia tetap melakukan persiapan untuk melawan pemerintahan Belanda. Pada akhirnya di daerah Melawi sering terjadi gangguan keamanan terhadap Belanda yang dilakukan oleh pengikut Abdul Kadir Raden Tumenggung. Pada tahun 1868, Belanda yang marah akibat sering mendapat gangguan keamanan kemudian melancarkan operasi militer ke daerah Melawi. Pertempuranpun tidak bisa dihindari antara pasukan Belanda melawan pengikut Abdul Kadir Raden Tumenggung. Dalam menghadapi Belanda, Abdul Kadir tidak memimpin pertempuran secara langsung, melainkan ia hanya mengatur strategi perlawanan. Sebagai kepala pemerintahan Melawi, ia bisa memperoleh berbagai informasi tentang rencana-rencana operasi militer pemerintah Belanda. Berkat informasi itulah, para pemimpin perlawanan dapat mengacaukan operasi militer Belanda.
2.2.3    Akhir hidup
Selama tujuh tahun (1868-1875) Abdul Kadir Raden Tumenggung berhasil menerapkan strategi peran ganda, namun akhirnya pemerintah Belanda mengetahuinya. Pada tahun 1875 ia ditangkap dan dipenjarakan di benteng Saka Dua milik Belanda di Nanga Pinoh. Tiga minggu kemudian ia meninggal dunia dalam usia 104 tahun. Jenasahnya dimakamkan di Natali Mangguk Liang daerah Melawi. Abdul Kadir Raden Tumenggung Setia Pahlawan adalah satu satunya pahlawan yang meninggal dunia pada usia di atas 100 tahun. Tokoh pejuang yang mampu menghimpun serta menggerakkan rakyat untuk melawan Belanda. Pemikirannya untuk melawan penjajah Belanda menjadi contoh bagi perlawanan rakyat selanjutnya. Atas jasa-jasanya dalam perjuangan menghadapi penjajah Belanda, maka pada tahun 1999 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 114/TK/Tahun 1999 tertanggal 13 Oktober 1999, pemerintah Indonesia menganugerahkan Abdul Kadir Raden Tumenggung Setia Pahlawan sebagai Pahlawan Nasional.


2.3   Peran bagi Indonesia
a.       Menyatukan Dua Suku
Setelah ayahnya meninggal,ia menjadi kepala pemerintahan Melawi pada tahun 1845, menggantikan kedudukan ayahnya dan mendapatkan gelar Raden Tumenggung dari Raja Sintang. Ia berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat Melawi. Perjuangan pertamanya ialah menyatukan dan mendamaikan dua suku yang bertikai selama hampir tujuh tahun : Suku Dayak dan Suku Melayu. Tujuannya adalah untuk menghimpun kekuatan untuk melawan penjajah. Hal itu dilakukannya secara diam-diam.
b.      Melawan Belanda
Kegiatan yang dilakukannya tersebut mulai diketahui Belanda.Belanda pun tak tinggal diam, lalu mencari cara untuk membendungnya. Hingga akhirnya pada tahun 1866, Belanda menemukan jalan keluarnya.Belanda kemudian menemui Abdul Kadir, dan memberikan gelar Setia Pahlawan dan sejumlah uang. Namun apa yang terjadi,Abdul Kadir menolaknya mentah-mentah.Belanda pun kecewa dan marah.Abdul Kadir,dan para pengikutnya,kemudian selalu melakukan gangguan keamanan terhadap Belanda.
c.       Mempertahankan Melawi dari Belanda
Pada tahun 1868, Belanda yang marah akibat sering mendapat gangguan keamanan kemudian melancarkan operasi militer ke daerah Melawi. Pertempuran pun pecah, antara pasukan Belanda melawan pengikut Abdul Kadir.Tetapi, pertempuran terjadi tak berimbang. Dalam menghadapi Belanda, Abdul Kadir tidak memimpin pertempuran secara langsung, melainkan ia hanya mengatur strategi perlawanan. Sebagai kepala pemerintahan Melawi, ia bisa memperoleh berbagai informasi tentang rencana-rencana operasi militer pemerintah Belanda. Berkat informasi itulah, para pemimpin perlawanan dapat mengacaukan operasi militer Belanda.
2.4   Hal yang Dapat Diteladani
Sebagai pahlawan nasional, Abdul Kadir memiliki jasa besar bagi Indonesia. Meskipun jasa yang beliau berikan tidak banyak, tetapi jasa tersebut sudah terhitung tak ternilai apabila dibandingkan dengan keadaan Indonesia yang sekarang yang sudah merdeka dari penjajahan para kolonialis dan imperialis. Tentunya, bagi kita para pemuda yang nantinya akan membawa Indonesia ke masa depan harus senantiasa tidak melupakan jasa mereka. Terlebih lagi apabila sikap-sikap para pahlawan dapat kita teladani maka akan lebih bagus. Seperti halnya sikap teladan dari Pahlawan Nasional Abdul Kadir yang demi tanah airnya beliau rela memperjuangkannya sampai titik darah penghabisan. Dengan segala strategi dan siasat dipikirkan dengan keras dilakukan untuk mengusir Belanda dari bumi pertiwi. Bahkan beliau rela tunduk kepada Belanda hanya untuk melakukan siasat supaya berhasil. Dengan sikap nasionalisme yang tinggi itulah yang membuat beliau dijadikan sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia.



BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Abdul Kadir adalah sosok pejuang pemberani yang berjuang demi tanah air tercinta. hal ini bisa dilihat dari perjuangannya yang ikut terjun ke dalam pertempuran melawan penjajah dengan segala strategi yang telah beliau pikirkan sehingga pertempurannya seringkali membuat marah Belanda. Melalui hal tersebut sudah tidak bisa diragukan lagi sikap nasionalisme yang dimiliki seorang Abdul Kadir yang sangat tinggi rasa cintanya terhadap tanah air.
3.2  Kesan, Saran, dan Pesan
Semoga dengan dibuatnya makalah ini, kita bisa mengetahui bagaimana susahnya pejuang Indonesia zaman dahulu merebut tanah air, dari bertaruh harta maupun nyawa. Janganlah melupakan jasa pahlawan yang telah gugur dalam membela Indonesia. Hargailah jasa – jasa mereka karena berkat mereka, kita bisa menikmati kebebasan yang telah direbut oleh penjajah. Setidaknya, apabila tidak bisa membuat negara Indonesia menjadi baik maka jangan merusaknya. Selain itu, semoga kita bisa mengambil nilai-nilai luhur dari mereka.


Jika kalian ingin mendapatkan file lengkapnya dapat diunduh di link biru ini.

Sekian saja biografi pahlawan nasional dari Melayu. Sebagai anak bangsa ini merupakan kewajiban kita untuk lebih mengenal para pahlawan nasional yang dulunya pernah berjuang mati-matian. Hal ini juga merupakan bentuk penghormatan kepada mereka. Dengan demikian, semoga postingan ini membantu :3 :3 :3



Sumber : tertera di file

Comments

Popular posts from this blog

Biji Monokotil & Biji Dikotil

Tek Editorial

Makalah Kapitan Pattimura