Artikel "Kodein"

#Share
#Artikel

KODEIN 

Mendengar kata kodein, sebagian akan merasa asing dengan kata tersebut. Pasti yang terbayang tentang kodein yaitu ia adalah semacam obat-obatan. Memang jawaban tersebut mendekati benar, tetapi alangkah baiknya jika kita mengetahui lebih jauh mengenai kodein. Jadi, apa sebenarnya kodein itu? Kodeina atau kodein (bahasa Inggriscodeine, methylmorphine) ialah asam opiat alkaloid yang dijumpai di dalam candu dalam konsentrasi antara 0,7% dan 2,5%. Untuk lebih gampangnya, kodein adalah obat opioid (kadang disebut opiat) yang digunakan untuk mengobati rasa nyeri sedang sampai berat, mengobati batuk, dan diare. Ini termasuk golongan obat narkotika sehingga penggunaannya tidak sembarangan, alias harus berdasarkan resep dokter.
Kodein,
Memiliki nama IUPAC           : (5α,6α)-7,8-didehydro-4,5-epoxy-3-methoxy-17-methylmorphinan-6-ol
Dengan rumus kimia               : C18H21NO3 

                    
                   
Gambar 1. Struktur Kodein                               Gambar 2. Molekul Kodein
Kebanyakan kodein yang digunakan di Amerika Serikat diproses dari morfin melalui proses metilasi. Kodein yang terkonsumsi akan teraktivasi oleh enzim CYP2D6 di dalam hati menjadi morfin, sebelum mengalami proses glusuronidasi, sebuah mekanisme detoksifikasi bagi xenobiotik. Walau bagaimanapun, morfin tersebut tidak dapat digunakan, mengingat 90% kodein yang diambil akan dimusnahkan dalam usus halus (rembesan dari hati) sebelum berhasil memasuki peredaran darah. Oleh itu, kodein seolah-olah tidak berpengaruh atas penggunanya, namun efek samping seperti analgesia, sedasi, dan kemurungan pernapasan masih terasa.


Lebih jelasnya, kegunaan kodein apa saja?
  • Sebagai analgesik untuk menghilangkan nyeri ringan sampai sedang.
  • Kodein ditujukan untuk pasien yang berusia lebih dari 12 tahun untuk pengobatan nyeri moderat akut yang tidak dapat disembuhkan oleh obat analgesik lainnya seperti parasetamol atau ibuprofen.
  • Untuk menghilangkan gejala batuk dan diare


Gambar 3. Kombinasi kodein dengan paracetamol
Kodein selalu dibuat dalam bentuk pil atau cairan dan bisa diambil baik secara sendirian atau gabungan dengan kafeinaaspirinasetaminofen, atau ibuprofen.

Seperti halnya dengan obat-obat lainnya, codeine juga berpotensi menyebabkan efek samping. Efek samping yang umum terjadi diantaranya:
  • Merasa pusing atau mengantuk.
  • Mual, muntah, sakit perut.
  • Sembelit.
  • Berkeringat.
  • Gatal ringan atau ruam.

Sebuah kelompok yang bernama Codeine Free didirikan untuk membantu mereka yang mengalami ketergantungan pada kodeina.
Sekadar peringatan! Segera dapatkan bantuan medis jika Anda memiliki gejala sindrom serotonin, seperti: agitasi, halusinasi, demam, berkeringat, menggigil, denyut jantung cepat, kekakuan otot, kedutan, kehilangan koordinasi, mual, muntah, atau diare.

            Kodein memang memiliki kegunaan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Namun, apabila penggunaanya tidak disertai wawasan dan sikap menurut kepada yang lebih ahli maka akan menjadi bumerang kepada pengguna itu sendiri. Untuk itu, marilah manjadi bijaksana dalam penggunaan barang-barang terutama barang yang kita tidak ahli dengannya.

Apabila kurang jelas, file asli bisa ditengok di link ini.
Demikian artikel yang bisa dibagikan, semoga bermanfaat bagi kalian :3

Comments

Popular posts from this blog

Biji Monokotil & Biji Dikotil

Tek Editorial

Memahami Gen dan Alel